Kamis, 29 November 2012

Reseensi Buku


RESENSI BUKU
A. Judul Resensi                  : Agen Neptunus

B. Identitas Buku
1.    Judul Buku          : Perahu Kertas
2.    Nama Pengarang         : Dewi “Dee” Lestari
3.    Nama Penerbit            : Bentang Pustaka
4.    Tahun Terbit                 : 2009

5.    Jumlah Halaman : 444 halaman
6.    Harga Buku                   : Rp 48.000,00



C.  Sinopsis Buku     
Kugy adalah gadis mungil yang hobi berkhayal. Dia sangat suka menulis dongeng yang bagi orang lain merupakan hobi yang tak lazim. Belum lagi kegemarannya menulis surat kepada Dewa Neptunus. Surat tersebut dilipat menjadi perahu kertas dan dihanyutkan di sungai atau laut. Kugy menganggap dirinya seorang agen Neptunus.

Keenan digambarkan sebagai sosok yang cerdas. Kesukaannya dibidang melukis tidak mendapat restu dari ayahnya. Dia justru diarahkan ke bidang bisnis untuk meneruskan perusahaan ayahnya. Kugy dan Keenan menjalin persahabatan. Mereka berbagi mimpi dan saling mendukung.

Konflik mulai muncul di sini. Karena kesalahpahaman, persahabatan Noni dengan Kugy nyaris dikorbankan. Selain itu, ada saja hal-hal yang menghalangi perasaan Keenan dan Kugy. Keduanya harus terpisah beberapa waktu. Keenan pergi ke Uhud, Bali untuk bertemu pak Wayan. Agar dapat belajar melukis disana. Sedangkan Kugy kembali ke Jakarta untuk mencar pekerjaan. Perasaan berbeda mulai muncul diantara Kugy dan Keenan. Namun, mereka berdua memilih menyimpan perasaan tersebut.

Sewaktu di Bali, Keenan bertemu dengan Ludhe, keponakan dari pak Wayan. Ludhe merasa tertarik dengn Keenan. Tak lama pun, mereka berdua berpacaran. Tidak jauh beda dengan Keenan. Sewaktu di Jakarta, Kugy pun ditaksir oleh bosnya. Alhasil mereka berdua juga berpacaran. Tetapi hati mereka dipertemukan lagi. Keenan tidak lagi dengan pacarnya, yang bernama Ludhe. Kugy pun tidak bersama pacarnya, yang bernama Remigius. Cinta mereka akhirnya dipersatukan kembali.

D.Jenis Buku
Buku ini termasuk dalam jenis fiksi. Karena buku ini termasuk dalam bentuk novel.


E.  Kepengarangan
Dewi Lestari, yang bernama pena Dee. Lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Novel Perahu Kertas ini sudah lebih dulu dilansir dalam versi Digital (WAP) pada April 2008, dan kini diterbitkan atas kerja sama antara Truedee Books dan Bentang Pusaka.

Naskah yang awalnya ditulis pada 1996 dan sempat mati suri selama 11tahun ini akhirnya ditulis ulang oleh Dee pada akhir 2007, menjadikan Perahu Kertas sebagai novel pertamanya yang bergenre popular. Kecintaan Dee pada format cerbung da komik drama serial telah menginspirasinya untuk menulis cerita memikat ini.

Kiprah Dee dalam dunia kepenulisan telah membawanya ke berbagai ajang sastra bergengsi di dalam maupun di luar negeri. Beberapa prestasi dan penghargaan yang baru-baru ini diperolenya antara lain : Top Most Outstanding Woman 2009, Top 88 Most Influential Woman in Indoneia. Nama Dee juga muncul sebagai peringkat pertama dalam polling nasional.

Perahu Kertas adalah karya Dee yang keenam sesudah Supernova : Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, Supernova : Akar, Supernova : Petir, Filosofi Kopi, dan Rectoverso. Kini Dee dan keluarga mungilnya menetap di Jakarta.


F.   Penilaian
1.   Kelebihan         :
ü  Ada banyak pelajaran yang bias diambil dari novel ini. Semangat, perjuangan, impian, kejujuran, dan kerja keras adalah hal yang tak terlewatkan,
ü Novel ini juga bergenre popular, khas gaya tutur anak muda perkotaan, terutama pada dialog-dialog antar tokohnya.
ü Pembaca dapat merasakan apa yang diceritakan dalam novel tersebut. Karena bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak kaku, ringan, santai, dan pemakaian kata sesuai dengan nilai dan norma yang ada.
ü Dapat dijadikan sebagai inspirasi. Yaitu untuk bertekad keras demi meraih impian kita.


2.   Kekurangan     :
ü Pembaca menjadi malas melakukan kegiatan lain, selain membaca novel tersebut
ü Pembaca menjadi emosional
ü Pembaca menjadi lupa perbedaan dunia nyata dan dunia fiksi

3.   Unsur Instrinsik       :
ü Tema                   : Usaha Menggapai Mimpi

ü Alur Cerita           : Maju, ini dibuktikan dari perjalanan Kuggy dan Keenan untu bersatu dan dapat mencapai impiannya.


ü Penokohan         :
· Kuggy            : Lucu, pengkhayal, optimis, tertutup.
· Keenan         : Pintar, cuek, optimis, teguh dalam pendirian
· Remi             : Setia, bijaksana, penyabar
· Ludhe           : Setia, pendiam

ü Amanat               : Wujudkanlah mimpimu dengan selalu usaha, kuat menghadapi cobaan, jangan pernah lari dari masalah, dan jangan pernah takut untuk bermimpi.

ü Gaya Bahasa       : Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa yang sudah sesuai dengan para penikmat novel, khususnya para remaja. Adapun gaya bahasanya yaitu : logis, santai, tidak kaku, tidak menyimpang dari nilai dan norma yang ada.

4.   Unsur Ekstrinsik      :
ü Nilai social           : Mengajarkan kita agar peduli akan sesama, manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia membutuhkan teman atau sahabat, manusia tidak dapat menghindar dari suatu masalah.

ü Nilai budaya       : Di Indonesa memiliki banyak suku bangsa, seperti halnya yang diceritakan pada novel ini. Ada suku dari Sunda, dan Bali. Tetapi mereka tetap menghargai budaya orang lain, khususnya dalam hal kesenian.

ü Nilai moral : Nilai moral harus dijaga dengan baik. Seperti halnya mencari teman. Hendaknya kita mencari teman yang dapat mengajak kita kearah kebaikan.

ü Nilai agama         : Di Indonesia juga mempunyai beranekaragam agama. Di novel ini juga diceritakan berbagai macam agama, seperti Hindhu dan Islam. Dan hendaknya kita dapat menghargai orang yang beragama lain.


G.   SIMPULAN
Novel ini sangat baik untuk menjadi bacaan. Ceritanya yang ringan, membuat kita ketagihan untuk  membacanya. Kisahnya pun tidak jauh beda dengan apa yang dirasakan oleh kaum remaja kebanyakan. Berawal dari saling mengagumi, bersahabat, saling bertukar pikiran, dan akhirnya mempunyai rasa yang berbeda. Dan ketika rasa yang berbeda itu muncul, mereka harus terpisahkan demi perwujudan cita-cita mereka. Tetapi mereka dipertemukan kembali dengan hal yang unik.

Untuk itu bagi para pecinta novel wajib untuk membaca novel yang satu ini. Selain dapat dijadikan inspirasi, novel ini juga mengajarkan kita akan pentingnya arti pertemanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar